Tahun 2011 lalu, beragam fenomena astronomi spektakuler terjadi, mulai dari Supermoon yang sebenarnya biasa, tetapi menghebohkan, hingga bulan berwarna kebiruan di Gombong yang terjadi saat gerhana bulan total.
Tahun
2012 ini, ragam fenomena astronomi spektakuler pun menghiasi langit,
memberikan kesempatan bagi manusia untuk menikmati keindahannya. Dari
sekian fenomena yang terjadi, ada lima yang paling spektakuler. Apa
saja?
Transit Venus
Transit Venus adalah saat di mana Venus berada di antara Bumi dan Matahari. Venus tampak sebagai titik hitam di muka Matahari dilihat dari sudut pandang manusia di Bumi. Fenomena ini terjadi pada 6 Juni 2012 lalu. Tergolong langka, transit Venus baru akan terjadi 105 tahun lagi.
Transit Venus adalah saat di mana Venus berada di antara Bumi dan Matahari. Venus tampak sebagai titik hitam di muka Matahari dilihat dari sudut pandang manusia di Bumi. Fenomena ini terjadi pada 6 Juni 2012 lalu. Tergolong langka, transit Venus baru akan terjadi 105 tahun lagi.
Indonesia
Timur beruntung menyaksikan fenomena ini secara lengkap. Universe
Awareness menggelar pengamatan di Atambua. Komunitas Langit Selatan
menggelar pengamatan di Ambon. Di Indonesia Barat, fenomena juga bisa
dilihat. Pengamatan dilakukan di Planetarium Jakarta dan Jogja Astro
Club.
Transit Venus dirayakan oleh masyarakat. Di Planetarium
Jakarta, ratusan pengunjung, mulai dari anak-anak hingga orangtua,
antuasias menyaksikan fenomena ini. Beberapa pelajar dan pegawai negeri
sipil membolos untuk menyaksikan fenomena sekali seumur hidup ini.
Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana tetapi tidak tampak gerhana. Gerhana bulan penumbra terjadi pada 28 November 2012. Bulan berada di wilayah penumbra Bumi. Bulan tidak tampak memerah seperti gerhana bulan total. Karena itu, manusia tak menyadarinya.
Gerhana tetapi tidak tampak gerhana. Gerhana bulan penumbra terjadi pada 28 November 2012. Bulan berada di wilayah penumbra Bumi. Bulan tidak tampak memerah seperti gerhana bulan total. Karena itu, manusia tak menyadarinya.
Gerhana bulan penumbra tergolong lebih langka dari
gerhana bulan biasanya, tidak terjadi setiap tahun. Agar menyadari bahwa
gerhana sedang terjadi, pengamatan harus dilakukan dengan teleskop saat
sebagian wilayah bulan akan tampak lebih gelap.
Secara
sederhana, fenomena ini bisa dijelaskan dengan eksperimen jam Matahari.
Biasanya, saat tongkat ditancapkan ke tanah, ada bayangan tongkat. Pada
tengah hari saat hari tanpa bayangan Matahari, bayangan tongkat itu tak
ada ataupun sangat pendek.
Fenomena ini terjadi karena gerak
semu tahunan Matahari. Sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September,
Matahari tepat berada di khatulistiwa. Saat Matahari ada di wilayah itu,
wilayah di bawahnya akan mengalami hari tanpa bayangan Matahari.
Hari
tanpa bayangan Matahari disebut pula transit utama. Pada masa lalu,
fenomena ini digunakan oleh Eratosthenes untuk membuktikan bahwa Bumi
berbentuk bulat dengan membandingkan fenomena transit utama di kota
Shina dan Alexandria.
Badai
Matahari terkuat sejak tahun 2005 terjadi pada 24 Januari 2012. Ledakan
yang terjadi adalah kelas M-9, mendekati level tertinggi. Lontaran
massa korona bergerak menuju Bumi dengan kecepatan 2.200 km/detik.
Meski
cukup kuat, badai Matahari tak menimbulkan dampak serius seperti yang
diisukan. Badai ini hanya sempat membutakan satelit yang mengorbit
planet Venus. Puncak badai Matahari diperkirakan pada pertengahan 2013.
Gerhana Bulan Supermoon
Gerhana Bulan Supermoon sebenarnya adalah gerhana bulan biasa yang terjadi saat posisi Bulan berada di titik terdekat dengan Bumi. Gerhana ini terjadi pada 4 Juni 2012. Jarak Bulan-Bumi sekitar waktu gerhana supermoon adalah 358.482 kilometer.
Gerhana Bulan Supermoon sebenarnya adalah gerhana bulan biasa yang terjadi saat posisi Bulan berada di titik terdekat dengan Bumi. Gerhana ini terjadi pada 4 Juni 2012. Jarak Bulan-Bumi sekitar waktu gerhana supermoon adalah 358.482 kilometer.
Seperti Supermoon, besarnya ukuran
piringan bulan saat fenomena gerhana Supermoon sulit untuk disadari
dengan mata telanjang. Ukurannya hanya 0,5 persen lebih besar dari
purnama biasanya. Perlu teleskop dan membandingkan hasil foto untuk
menyadarinya.
0 komentar:
Posting Komentar